Kami wanita Asia dilahirkan dibelahan bumi sebelah timur, kami dikarunia
wajah dengan segala keistimewaan, bentuk wajah yang pada umumnya bulat
oval dengan postur tubuh yang lebih kecil. Berbeda dengan saudara kami di
Benua Eropa mereka memiliki keistimewaan tersendiri dan sepertinya lebih
difavoritkan oleh manusia pada umumnya. Mereka memiliki bentuk tubuh mendekati
kesempurnaan, dengan bentuk tubuh yang lebih tinggi memiliki kaki indah yang
lebih panjang, wajah mereka pada umumya tirus memiliki hidung mancung dan
kecantikan diatas rata-rata.
Dengan tanpa kesengajaan berkembang definisi kecantikan yang
berkiblat kepada kecantikan wanita Eropa. Wanita cantik itu adalah mereka yang
memiliki tubuh yang tinggi kulit putih dan memiliki hidung mancung. Juga
terlihat dari dunia fashion, kebanyakan model merek dagang terkenal adalah mereka
yang tinggi dan langsing. Tak luput dunia hiburan tanah air para artis papan
atas yang difavoritkan adalah mereka yang memiliki keturunan Indo-Eropa
setingkat lebih diatas mengalahkan artis pribumi. Yang lebih parah di
negeri ginseng Korea, operasi plastik untuk merubah tampilan fisik secara
instan sudah menjadi trend hanya untuk mendapatkan kecantikan bak wanita
eropa. Sedangkan bagi mereka yang tidak sanggup melakukan operasi plastik maka
akan menjadi korban iklan kosmetik kecantikan yang menjanjikan berbagai macam
produk yang dapat membuat diri tampak lebih cantik.
Memang sudah kodrat manusia untuk menyukai keindahan termasuk
kecantikan tubuh, tapi sungguh meyesatkan ketika kecantikan itu
dikiblatkan kepada kecantikan fisik semata. Banyak wanita berdalih diet dan
mengontrol pola makan secara berebihan hanya untuk mendapatkan tubuh langsing
yang dianggapnya cantik.
Sampai kapan akan terus terbelenggu paham seperti ini, bukankah
kecantikan sejati adalah kecantikan hati bukan hanya kecantikan sebatas
kulit, bukanlah ketika hidung tinggi dan runcing seperti menara Eiffel
ataupun body berbentuk gitar spanyol.
Kecantikan hati adalah sebaik-sebaik kecantikan yang akan memberikan
kepercayaan diri kepada pemiliknya dengan segala bentuk fisik yang dianugerahkan
Tuhan kepadanya.
Ada sepasang suami istri usia lanjut menjalani kehidupan rumah tangga
setelah bertahu-tahun lamanya dan mereka sangat bahagia. Ketika sang
suami ditanya apa yang bisa membuat rumah tangga mereka begitu bahagia dan
langgeng setelah sekian lamanya. Maka jawabannya, dia begitu cinta kepada
istrinya secara mendalam. Apakah karena istrinya begitu cantik ? sungguh
mustahil diumur senja tak ada lagi tanda-tanda kecantikan berarti karena
masanya sudah lewat kulitnya yang dulu mulus dan kencan kini dipenuhi oleh
bercak-bercak hitam dan keriput. Rambutnya yang dulu tebal dan panjang terurai
kini memutih dan menipis. Lalu apa yang bisa membuatnya begitu bertahan
mencintai istrinya sampai sekarang. Dia menjawab, karena istrinya adalah orang
yang begitu penyayang, setelah bertahun-tahun lamanya dia ikhlas
mendampingi dirinya dalam keadaan suka dan duka.
Rasa penyayang dan ikhas adalah salah satu kecantikan hati yang
dimiliki istrinya yang terkenang dalam benak suaminya bukan kecantikan fisiknya
ketika muda dulu. Dari kisah diatas sudah jelas bahwa kecantikan fisik akan
lekang oleh waktu sedangkan kecantikan hati akan terkenang selamanya.
Hal ini bukan berarti seakan-akan mengatakan bahwa kecantikan fisik itu
tidak penting. Merawat tubuh itu perlu apalagi wanita, tapi perlu diingat
jangan sampai sibuk mencurahkan seluruh perhatian untuk menjaga
kecantikan fisik yang bersifat semu, apalagi harus merubah cipataan Tuhan dan
melupakan kecantikan hakiki yaitu kecantikan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar