Jika
dibandingkan antara saya yang sekarang dengan potret masa lalu begitu banyak
perubahan yang terjadi tapi tidak akan saya sebutkan satu-satu disini. Diantara
banyak hal itu ada satu yang paling mengaggu kegitan saya sehari-hari,
belakangan tambah parah karena sudah mengaggu proses saya berinterksi dan
bersosialisasi. Banyak teman yang mengeluh tentang kebasaan buruk ini.
Ya,
saya adalah “pelupa berat” ada saja hal yang selalu saya lupa mulai dari hal
kecil sampai pada tataran urusan yang sangat penting. Sering kejadian
sebelum bepergian ada ritual yang rutin saya lakukan biasanya harus
bolak-balik sebanyak dua sampai tiga kali sebelum akhirnya betul-betul
meninggalkan rumah, ada saja yang tertinggal entah itu kunci motor, hlem, dompet,
lupa mengunci kamar, dan apalah.
Dari
sini juga, teman-teman mulai ada yang iseng memanggil dengan julukan yang
kurang enak untuk didengar seakan memberikan cap pelabelan, “Si Lalot”,”
Mrs.Rempong”,”teledor”, “matoa” bahasa mandar yang artinya “Si Tua”, untung
ya,saya bukan tipe orang pendemdam kan orang baik sedunia, #maunya.
Saya
mulai menyimpulkan sendiri apa sebenarnya penyebab dari penyakit lupaku ini,
treeet satu persatu timbul pilihan.
Yang
teratas “apa mungkin ini turunan dari A’baku (panggilan untuk bapakku) karena
A’ba sebelas duabelas pikunnya dengan saya, masa iya padahal umurku masih
seumur jagung”. Cieh,cieh masih muda nihh,. Ada lagi, “apakah ini yang disebut
dementia yang menyerang pada usia muda..?", kemudian "apakah ini gara-gara
pengaruh stess", "atau memang saya yang kurang perhatian” irih
pikiranku yang menerka-nerka sok tau.
Pada
puncaknya jadi pusing sendiri, daripada jadi paranoid timbul inisiatif
untuk mencari artikel yang berkaitan dengan kata “lupa” yang bisa menjelaskan
secara ilmiah apa sebenarnya penyebab "lupa".
Dari
beberapa artikel yang saya baca, ini dia "point of interest"
hal yang bisa meneyebabkan orang jadi pelupa seperti kasus yang saya
alami. berikut dibawah ini.
1. Stress
Ternyata
sesuai dengan dugaan, salah satu penyebabnya adalah stress ini terjadi
karena stress dapat mengagnggu aktivitas impuls saraf-saraf pada otak terutama encoding
menerima dan menyimpan informasi.
2.
Diet
Bagi
kaum hawa selalu tampil menarik dan enak dipandang menjadi suatu keharusan, tentu
saja bagi mereka yang merasa melar dan tidak percaya diri dengan
kemlarannya itu akan menempuh jalan diet untuk terlihat lebih ramping. Hanya
saja ada yang tersesat dan salah kaprah bahwa diet selalu identik dengan
pengurangan porsi makan, tanpa memperhatikan asupan nutrisi, padahal otak
sebagai aktor utama yang berperan dalam proses berpikir membutuhkan
nutrisi yang seimbang. Nahh, kalo kasus yang menimpa saya bukan karena diet,
emang dari sononya yang kurang nutrisi, maklum mahasiswa bisanya makan mie
telor.
3. Kurang tidur
Kurang
tidur karena begadang ini biasa bagi anak muda apalagi mahasiswa, tidur
hanya beberapa jam dimalam hari dan tidak mencapai waktu ideal tidur adalah
pola hidup bagi mereka, ternyata kebiasaan ini akan membuat seseorang jadi
pelupa karena tidur adalah proses untuk menyimpan informasi baru.
Nahh,
ini menjadi pembelajaran yang berharga untuk memulai hidup sehat,
saya bertekad kuat untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini. Satu hal,
asal jangan mejadi penyakit kebanyakan para pejabat negara yaitu penyakit
“lupa” ketika menduduki jabatan tinggi dan lupa akan kepentingan
rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar